Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

PENARI SENJA

Perkumpulan yang dibentuk oleh kaum penari senja begitu solid dan pergerakannya sangat apik. Mereka mulai menyusun strategi untuk memisahkan diri dari masyarakat Daguarga dan meninggalkan kampung tersebut. Tentu usaha ini tidak berjalan dengan mudah layaknya menekan remote control untuk mengganti saluran televisi. Namun dengan kesabaran dan ketabahan, mereka menjalankan dan menyusun rencana agar proses pemisahan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Bapak Fandes, selaku ketua perkumpulan mengajak para penari senja untuk menyerahkan atau menjual semua barang pribadi yang digolongkan dalam barang-barang sekunder. Hal ini bertujuan agar perjalanan untuk mencapai tempat yang baru tidak dibebani dengan berbagai barang tersebut. Proses pelepasan barang terebut dapat dilakukan dalam tiga cara; menjual barang kepada penduduk kampung, memberikan secara gratis kepada salah seorang penduduk kampung yang dinilai sebagai orang yang sangat membantunya dalam kehidupan, atau membuang baran

PENARI SENJA

Adakah mereka masih menari ketika berbagai warna yang muncul pada saat jalinan hujan berahkir? Masihkah mereka mengenakan kostum perak ketika suara burung Minerva mulai bermunculan di sekitar kaki langit? Di sekitar perputaran musim yang melahirkan begitu banyak suasana, pada perpindahan angin yang menerbangkan rerumputan kering, pada geladak perahu tak bercadik terdengar suara parau para pelaut klasik yang berceracau tentang gelombang dan arus, dan di antara lolongan bintang liar tersembul suatu prahara tentang para penari senja. Perputaran musim yang melahirkan begitu banyak suasana namun masih ada kebingungan yang ditinggalkan oleh musim untuk para penari senja. Perpindahan angin yang menerbangkan rerumputan kering namun para penari senja menjadi tumbal dari perpindahan angin tersebut. Geladak perahu tak bercadik menampung segenap keluhan dari para pelaut. Sedangkan para penari senja tidak mempunyai tempat untuk menumpahkan persoalan yang melingkupi kesehariannya. Kaum penari senja

LELAKI YANGBERUSAHA UNTUK MENGHIDANGKAN ANGGUR (E)

Kecurigaan Arthe terhadap ibu Marti muncul dari pengalaman yang diperolehnya dari pemilik kedai. Arthe meyakini bahwa semua penduduk di kampung ini memiliki sikap yang sama terhadap setiap tamu. Kecurigaan yang nampak dari keengganan untuk menerima tawaran dari ibu Marti dan ekspresi hambar ketika mengadakan pembicaraan. Arthe berketetapan untuk menolak tawaran dari ibu Marti. Menyadari akan penolakan dari Arthe maka ibu Marti bertanya mengenai alasan yang mendasari penolakan tersebut. Dengan jujur Arthe menceritakan alasannya dan ibu Marti memberikan penjelasan mengenai sikap dari pemilik kedai. “Nak, engkau terlalu cepat membuat kesimpulan terhadap karakter penduduk kampung ini berdasarkan perjumpaan mu dengan pemilik kedai. Engkau adalah orang asing yang tidak mengenal dengan baik dan benar tentang karakteristik penduduk di sini. Memang pemilik kedai adalah orang yang tidak menghendaki agar usahanya mendapatkan saingan dari orang lain. Kami selalu menerima tamu untuk menginap di

LELAKI YANG BERUSAHA UNTUK MENGHIDANGKAN ANGGUR(D)

“sangat disayangkan bahwa pemilik kedai masih menganut teori persaingan usaha yang sangat klasik, menyembunyikan alamat dari tempat produksi anggur merupakan suatu pengkhianatan terhadap dunia usaha.” Usahanya untuk mencari penginapan juga berujung pada kenihilan sebab di desa tersebut para penduduk tidak mengembangkan usaha di bidang penginapan. Mereka lebih mengurusi lahan pertanian dan sangat jarang orang asing yang berkunjung. Biasanya para penduduk menerima tamu untuk menginap di rumah mereka meskipun tamu tersebut merupakan orang asing. Setelah berkeliling dan terjebak dalam kelaparan, Arthe memutuskan untuk melewatkan malam di perkebunan teh yang terletak di luar kampung. Seorang ibu yang berlalu di hadapan Arthe menampakan wajah muram karena kondisi Arthe yang sangat memprihatinkan. “apakah engkau orang asing di desa ini?” Tanya sang ibu membangunkan kesadarannya yang mulai rapuh akibat kelelahan. “benar bu, saya adalah orang asing di kampong ini. Kedatanganku berdasark

LELAKI YANG BERUSAHA UNTUK MENGHIDANGKAN ANGGUR(C)

Ayahnya tidak menyadari bahwa Arthe telah pergi dari hadapannya, ia melupakan Arthe karena kesendirian yang begitu menyebarkan pesona dan wewangian di hadapannya. Arthe mulai melakukan pencarian Anggur dengan mengikuti petunjuk dari sang paman.yakni menempuh perjalanan ke kampung tetangga. Arthe menumpangi mobil kayu yang berumur 15 tahun. Mobil kayu yang berbunyi seperti batuk dari para kakek ini berjalan sangat lambat sehingga jarak kampung yang kira-kira 10 km ditempuh dalam waktu 3 jam. Setibanya di kampung tetangga Arthe segera menuju ke kedai minum untuk bertanya tentang anggur yang dijual di kedai tersebut. Usaha untuk bertanya itu berujung pada kesia-saian sebab pemilik kedai tidak memberitahukan kepadanya tentang asal dari anggur tersebut. Arthe nampak kehilangan keseimbangan ketika mendengar bahwa pemilik kedai merahasiakan tempat produksi dari anggur. Arthe berencana untuk memaksa pemilik kedai agar dapat memeberitahukan kepadanya tentang temapt produksi dari anggur bahk