Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

LELAKI YANG BERUSAHA UNTUK MENGHIDANGKAN ANGGUR(B)

Arthe melakukan pencarian terhadap anggur yang akan dihidangkan kepada sang ayah. Sementara itu kesendirian telah menemukan kesatuan dengan ayah Arthe. Keduanya sangat akrab dan kelihatannya telah saling mengenal.Mereka seperti sahabat yang menjalin hubungan sejak usia dini, tentu Arthe sangat takjub dan bingung menghadapi kenyataan bahwa ayahnya tidak melihat kesendirian sebagai sosok yang asing. Mungkinkah selama ini sang ayah telah mengenal dan bermain dengan kesendirian? Arthe membiarkan kesendirian untuk memainkan peran sebagai dirinya ketika ia pergi untuk melakukan pencarian terhadap anggur yang akan dihidangkannya kepada sang ayah. Ia tidak memberikan ucapan selamat atau pemberitahuan kepada ayahnya emngenai keberangkatan dan tujuan dari kepergiaannya. Arthe hanya mengatakan bahwa ia hendak berkunjung ke rumah paman untuk menanyakan tentang keperluan yang dibutuhkan oleh pamannya untuk mengerjakan perlengkapan dapur yang dipesan oleh para pelanggan. Memang Arthe selalu membantu

LELAKI YANG BERUSAHA UNTUK MENGHIDANGKAN ANGGUR(A)

Arthe berusaha untuk memberikan secangkir anggur kepada ayahnya ketika sang ayah mulai ditemanni dengan warna senja. Sebab anggur merupakan kekasih yang tidak dapat dipisahkan dari sang ayah sejak ibunya mengunakan pakaian yang ditenun oleh penenun pada saat malam. Secangkir anggur yang hendak diberikan oleh Arthe juga merupakan suatu usaha untuk mendekatkan kata pengabdian kedalam pikiran sang ayah sebab angin pagi siang telah menerbangkan kata tersebut dari kenangan sang ayah terhadap dirinya. Namun kehendak baik itu tidak akan telaksana jika Arthe masih mengijinkan wajahnya untuk ditatap oleh ayahnya dan masih merebahkan tubuh di kamar yang bersebelahan. Kedekatan yang diusahakan oleh Arthe ini semakin mengurangi ketertarikan dari sang ayah terhadap dirinya dan membangunkan kebencian yang sedang tertidur lelap. Ada juga air mata yang menyibak retina sehingga wajah keriput itu hilang kecerahannya. Jika Arthe hendak memberikan anggur maka ia harus menyembunyikan wajahnya dar

FRANDESTINE

Di balik selimut hijau engkau terlelap dengan senyuman, rambut ikalmu terurai dan menyerap aroma malam yang bertebaran bersama angin yang dihasilkan oleh kipas listrik. Tidur malammu menyiratkan kisah yang menghendaki agar dituturkan pada keseharian. Kisah yang tergambar pada keriput wajah yang engkau samarkan dengan menggunakan kosmetik. Begitu cepat engkau menarik diri dari perputaran hari namun kesehariaan tidak pernah melupakan cerita yang telah sematkan padanya, seperti pagi pergi ke dalam lingkaran siang. Dalam tidur yang memanggil ragamu ternyata ada cerita yang bergerak sambil berusaha untuk membebaskan diri dari belenggu selimut hijau. Aku yang duduk sambil memperhatikannya tidak mampu untuk bertutur dengannya sebab dia hanyalah gerakan dan tidak memiliki raga. Ternyata cerita yang kau sematkan tidak hanya tergambar di wajahmu tetapi meliputi seluruh tubuhmu. Ia seakan telah menyatu dengan kulit yang membungkus daging dan tulangmu. Entah ia telah menyatu dengan darah dan

ALAM BAYANGAN (6)

“dasar pemikiran yang kau sampaikan selalu mengacu pada pengalaman pribadi. Seandainya engkau meletakan pengalaman dan membiarkannya berada dalam kesendirian kemudian mengambil pola pemikiran yang disediakan oleh roh kehidupan, tentu akan muncul pemahaman terhadap rutinitasku di alam bayangan.” Ia berhenti untuk meneguk segelas air, mengambil sepotong roti dan memakannya. Sendis juga mengikuti perbuatan dari Sani. Setelah keduanya menghabiskan satu potong roti dan meneguk segelas air, Sendis memukul kening Sani dengan seulas senyum sembari berkata; ”pembicaraan ini harus disudahi, memang kita belum menemukan kesimpulan tetapi hal itu tidak menjadi suatu persoalan yang mendasar sebab esok masih mampu meyediakan ruang dan waktunya bagi kita untuk membahas topic ini. Sesampainya aku menghentikan pembicaraan ini dikarenakan oleh keseharian telah memanggilku untuk berjalan bersamanya. Aku mengharapakan agar engkau tidak kecewa dengan keputusan ini.” “setiap persoalan harus diselesaikan seb

ALAM BAYANGAN(5)

Sani memecah keheningan dengan berkata”alam bayangan yang kumasuki merupakan syarat yang harus kulakukan untuk menemukan potongan-potongan Eden , di sana gambaran Eden dapat dilihat dengan jelas. Menurutku penilaian yang kau berikan kepadaku perihal aktifitas di alam bayangan, sangat bertolak belakang dan sangat jauh dari kebenaran. Aku tidak mempersalahkan dan menuntut engkau karena penilaian itu, ingatlah bahwa alam bayangan adalah gambaran dunia ketika diciptakan. Bahwa aku tidak terlibat secara aktif dalam dunia yang kau katakan dikarenakan bahwa dunia membutuhkan pertolongan dari anak-anaknya sebab ia dalam keterlukaan. Secara sadar harus diakui; kepribadian yang sedang kubentuk belum layak untuk berpartisipasi secara aktif di dalam dunia. Dan memasuki dunia yang kau katakan membutuhkan kepribadian yang kuat dan tangguh, dapat bertahan ketika dunia sedang mencucurkan air mata.” Sendis tertunduk, menatap lantai yang berwarna coklat. Entah memikirkan perkataan Sani atau memik

ALAM BAYANGAN(4)

“bagaimana aku akan memberikan penjelasan kepadanya? jika salah dalam memilih kalimat maka akan muncul ketidakpahaman padanya. Kalau aku menggunakan bentuk-bentuk kalimat yang terdapat dalam percakapan di alam bayangan maka Sendis akan semakin terbenam ke dalam bias malam. Haruskah aku meninggalkan bentuk penuturan yang terjadi di alam bayangan dan menggunakan bentuk penuturan yang memenuhi benak Sendis? Menggunakan bentuk penuturan Sendis berarti memproklamirkan pengkhianatan kepada diri sendiri. Tidak mungkin memprooklamirkan pengkhianatan kepada diri. Lantas, bagaimana aku akan memberikan penjelasan kepada Sendis tentang realitas kehidupanku? Membingungkan berada di antara pribadi yang hanya mengenal dunia dari pancaran retinanya.” Cukup lama Sani berusaha untuk menemukan jalinan dari setiap kalimat yang akan diucapkannya, diksi yang ia gunakan akan diminimalisasi agar Sendis mampu memahami setiap kalimat yang diucapkannya. “sahabatku, telah seperempat musim kita berada dalam

ALAM BAYANGAN(3)

“alam bayangan hanyalah ungkapan dari kekosongan dan bentuk ketakmampuan seseorang untuk memberikan dirinya kepada kehidupan. Ia yang mengabdikan diri kepada alam bayangan merupakan manusia yang dilahirkan sebelum waktunya sehingga ia tidak sanggup untuk memahami tentang dunia ini.” Begitulah Sendis berkata kepada dirinya. Sikap yang ditunjukan oleh Sani sangat dibenci oleh Sendis, pernah ia berpikir untuk meninggalkan Sani agar tidak terkontaminasi oleh alam bayangan. Pada kesempatan lain, dimana mereka berdua duduk dan saling berbagi tentang keseharian, Sendis berkata; “engkau hanyalah sosok yang terlahir karena suatu kecelakaan, dimana dunia tidak pernah berpikir untuk menerima adamu. Hadirmu adalah elegy bagi kehidupan, langkahmu adalah parade yang termaktub pada malam dengan satu bintang yang bersinar, suara dan tingkahmu tidak akan mampu menjinakan kerbau liar yang berkeliaran di hutan ini. Nyanyian yang tersembul dari pita suaramu tidak sanggup diserap oleh lembah. En

ALAM BAYANGAN(2)

Dan berdasarkan penalaran yang logis, dikatakan bahwa dalam berkomunikasi dibutuhkan lawan bicara atau orang lain agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Dalam hubungan komunikasi tersebut seseorang orang akan mengemukakan pandangnya berupa informasi atau pernyataan dan lawan bicaranya akan menanggapi pandangan tersebut. Tetapi ada juga yang mengungkapkan pandangannya kepada dirinya sendiri kemudian ia sendiri menanggapi pernyataan tersebut. Ambil saja contoh tentang para pemikir atau perenung yang mengungkapkan pernyataan kepada dirinya kemudian sendiri menanggapi pernyataan tersebut. Selain itu, orang-orang yang selalu berefleksi atau berkhayal, mereka berkomunikasi dengan dirinya tentang pernyataan-pernyataan yang menari-nari dalam benak atau Para biarawan atau biarawati yang biasanya memasuki kesendiriannya untuk merenung. Mungkin Feuerbach mendasarkan pandangannya pada komunikasi yang dilakukan setiap orang kepada dirinya sendiri. Pandangan jenis ini memang dapat dibenarkan

KEHARUMAN MAWAR

“Jemput saya di jembatan kanal timur pada pukul empat petang”, itulah kalimat yang terucap dari pita suara Sendis sebelum meninggalkan Sani yang masih bergelayut di alam bayangan. Dari nada dan gaya berbicaranya dapat dipastikan bahwa Sendis tergolong dalam wanita-wanita yang dilahirkan dengan menyertakan sebagian dari keharuman mawar. Dimana keharuman mawar itu dapat memaksa para pendengarnya untuk selalu menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju untuk setiap perkataan yang terucap dari mulutnya. Keharuman mawar yang tertambat padanya akan memabukan setiap orang yang berkomunikasi dengannya. Setiap orang yang pernah berjumpa dan berkomunikasinya dengannya akan selalu mengingat dan mengenangnya. Mereka tidak akan pernah melupakan kalimat permintaan atau permohonan yang terucap dari mulutnya. Orang-orang akan merasa bersalah jika melupakan permintaan yang pernah ia ucapkan. Sendis tidak pernah menyadari bahwa ia memiliki keharuman mawar. Pikirnya, orang-orang yang menuruti perminta

GADIS YANG BERKALUNG KERANG(A)

Semenjak berkenalan dengan gadis yang bermukim di sekitar lembah Rosienly ini, aku selalu mendapatkan penglihatan mengenai lautan beserta dengan segala yang berada di dasar lautan. Penglihatan ini menimbulkan berbagai pemikiran mengenai gadis tersebut. Dari pemikiran yang dapat dicerna oleh akal sehat sampai kepada pemikiran yang selalu menghuni alam khayal. Tentu aku harus menyelidiki fenomena yang sedang meletakan perlengkapan hidupnya di sekitar tempat tinggalku. Mengadakan penyelidikan di lembah Rosienly berarti harus menyiapkan perlengkapan dengan sebaik-baiknya. Dari perlengkapan fisik sampai kepada perlengkapan non-fisik. Karena lembah Rosienly sangat peka dan sensitif dengan kehadiran manusia. Terkadang aku mendengar cerita bahwa lembah Rosienly adalah penjelmaan dari seorang bidadari yang tidak kembali ke khayangan. Bidadari ini telah bersumpah untuk mengubah dirinya menjadi lembah sebab para saudaranya meninggalkan dirinya ketika mereka berjalan di sekitar perkebunan mawar. D

WANITA BERMATA SAYU

Nama selalu menyimpan segala peristiwa yang telah terjadi. Ketika mengingat nama seseorang kita akan mengingat juga semua peristiwa yang berhubungan dengan dirinya. Bukan hanya nama yang menyimpan segala peristiwa, pada kedua bola matapun segala peristiwa yang telah terjadi itu akan tersimpan. Mengenai bola mata yang menyimpan segala cerita ini, aku menemukannya pada salah seorang wanita yang pernah menekuni perputaran dan menganalisis abjad bersamaku. Tetapi pada masa yang berbeda. Aku lebih tertarik untuk menceritakan tentang kedua bola matanya daripada menceritakan tentang namanya . Wanita ini memiliki kedua bola mata yang sangat menentramkan jika beradu pandang dengannya. Wanita yang tidak banyak tingkah dan hanya bermake-up seadanya. Pada mata sayunya ada pagi yang bergantungan. Tentang wanita bermata sayu yang melangkah dengan kepastian, dalamnya tiada sendu yang ditemukan. Ketentraman jiwa yang terpancar melalui bola matanya itu sanggup untuk menjinakan abjad-abjad yang liar.

MANUSIA YANG TELAH TERIKAT DI DUNIA CERITA(B)

Di antara anak-anak yang dilahirkan dari rahim cerita, aku memperoleh kesan bahwa mereka selalu dianggap unik oleh sesamanya. Terkadang dapat dikatakan gila atau kurang waras. Aku memiliki pengalaman akan hal tersebut. Sebagian besar waktu aku habiskan dengan berkhayal, membaca, dan menuliskan cerita. Ketiga hal ini menyebabkan aku melupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang-orang seusiaku. Bahkan aku melupakan acara makan di pagi,siang, dan malam. Awalnya aku merasa ketakutan sebab sesama akan memberikan penilaian yang negatif. Terlebih lagi dengan para sahabat yang telah bersama dalam membaca pergerakan huruf. Mereka akan meninggallan aku karena perubahan pada sikap dan tingkahku. Ketakutan akan penilaian tersebut maka aku tidak pernah memberikan diri secara menyeluruh kepada roh cerita untuk berdiam dalam diriku. Tekadang aku berusaha untuk mengusir segala cerita yang mendarat di benak dan rasa. Dengan mengusirnya aku berpikir bahwa sesama akan lebih menjalin persahabatan d

MANUSIA YANG TELAH TERIKAT DI DUNIA CERITA(A)

Manusia yang beragam; dari ciri fisik, budaya, latar belakang kehidupan, dll. Keberagaman yang ada dapat memperkaya tetapi dapat merusak tatanan kehidupan. Sorry; aku keluar dari judul tulisan. Manusia yang telah terikat di dunia cerita adalah orang-orang yang selalu memberikan waktu dan kesempatannya untuk membaca buku-buku fiksi. Mereka ini dapat dikategorikan ke dalam manusia yang spesial dan unik. Dapat diakui bahwa banyak orang selalu membaca buku tetapi hanya sedikit orang yang membaca buku sebagai rutinitas. Apalagi membaca telah menjadi hobby atau pekerjaan harian. Sampai disini pun aku masih melenceng dari ide awal tulisan ini. Begini; Ada dua manusia yang telah terikat oleh dunia cerita. Kedua orang tersebut adalah sepasang kekasih yang mungkin dipertemukan oleh cerita. Memang cerita ini masih kabur dan pemaparannya pun masih berantakan tapi aku akan mencoba untuk memberikan rincian yang sedetail mungkin tentang orang-orang yang telah terikat di dunia cerita. Pertemuan kedua

AKU YANG DICINTAI OLEH ABJAD (Part 2)

Aku meminta bantuan dari kalian agar mampu memberikan jawaban terhadap kegundahan yang sedang menyertai malam ini. Mungkin aku agak gila dengan cerita ini. Sebenarnya aku berharap dapat menulis seperti seorang Nietzche yang sangat kaya akan metafora-metafora atau hendak menulis seperti Paulo Cuelho yang berisi tentang kisah-kisah yang menginspiratif dan religius. Jika demikian; aku sudah menjadi gila karena menduplikasi atau menyadur dari gaya orang lain. Aku berdoa agar roh dari abjad mampu turun dan berdiam dalam diriku. Kehadirannya akan memberikan ide-ide yang dapat aku gunakan untuk menuliskan cerita ini. Setelah roh itu hadir dan berdiam dalam diri, aku akan berusaha agar ia tidak akn pernah meninggalkan diri ini. Aku akan mengunakan segala cara untuk membuat ia merasa nyaman dan bahagia. Sebaiknya aku menjalin cinta dengannya. Jika ada kesempatan aku akan bersetubuh dengannya. Setalah menjalin cinta dan bersetubuh maka aku melanjutkan dengan pernikahan. Sampai pada tahap ini ak

TATANRI XXI

"Selalu berdiam diri. Begitulah engkau menempatkan dirimu di hadapan persahabatan ini. Engkau hanya banyak berkata melalui buku harian yang kau berikan pada saat aku mengadakan perjalanan. Seandainya buku ini telah aku baca sebelum perjalanan maka aku tidak akan meninggalkan engkau. Alasan kepergianku adalah diam yang termaktub pada ragamu. Aku pergi agar engkau dapat mengusir ke-diam-an dari tubuhmu. Setelah aku pergi dan membaca buku harian ini, aku sangat menyesal dengan kepergian ini. Sahabatku; mengapa engkau begitu tega terhadap aku? Apakah ribut dan sikap ekspresif yang aku tunjukan telah melukai perasaanmu?" Dia pergi dengan buku harian. Semoga ia mampu memahami tentang aku yang sesungguhnya. Apakah ia telah membaca sebagian dari buku harian tersebut atau ia menyerahkan semuanya ke dalam lidah-lidah api? Aku harus meyakinkan diri bahwa ia membaca buku itu sebelum menyerahkannya ke dalam api malam. Dengan kepergiannya terpaksa aku harus melewati keseharian dengan buku-