TATANTI XIII

Aku hanya menjauh dari tatapan kakek tetapi tidak meninggalkan halaman rumahnya. Tempat yang kutuju adalah taman Lavender, disana segala kepenatan pikiran dan raga dapat teratasi dengan menghirup aroma Lavender yang dihempaskan oleh sepoi. Keharuman Lavender begitu mendamaikan, bahkan para nyamukpun akan dimabukan oleh keharumannya.

Lorong-lorong yang kulewati di taman Lavender mengingatkan akau akan kakek. Biasanya aku menggandeng tangannya, ia tidak pernah bertingkah seperti tadi. Malahan sang kakek akan mengatakan bahwa ketuannya telah mengeruk segala otot dalam tubuhnya. Satu hal yang selalu terpatri dalam benak adalah perkataan kakek tentang taman Levender. "Nak; hanya engkau yang boleh kuijinkan untuk masuk kedalam taman ini, sesampainya aku membangun dan memelihara taman ini karena dalam warna matahari senja aku membaca bahwa akan ada seorang anak yang menggantikan aku untuk melanjutkan tradisi menjaga warna matahari. Aku belum dapat memastikan bahwa engkaulah yang dimaksudkan pada warna senja itu tetapi batinku telah tersentuh ketika pertama kali melihatmu."

Taman ini memang seakan berbicara kepadaku setiap kali aku berada di dalamnya. Terkadang aku merasakan kehangatan tangannya menyentuh dahiku, terkadang pula batinku mendengarkan kembang-kembang Lavender salilng berkomunikasi. Tentu saja topik yang mereka bicarakan adalah aku. Apakah benar perkataan kakek tentang aku? Jika demikian aku dilahirkan untuk meneruskan tradisi tersebut atau aku diperuntukan bagi tradisi itu. Dengan demikian kelahiranku merupakan perencanaan dari para pemeluk tradisi tersebut. Aku tidak memiliki kebebasan dalam hal ini. Lebih parah lagi jika aku merupakan hasil dari ciptaan para penganut tradisi itu sehingga aku dilahirkan untuk memenuhi impian mereka. Ah.............benar-benar sial jika pemikiran itu adalah suatu kebenaran.

Tetapi kakek juga berkata bahwa taman lavender ini diperuntukan bagi aku dan hanya aku yang diprkenankan untuk memasuki taman ini. Lavender yang ditanam untuk orang yang belum tentu hadir di sekitar tempat tinggalnya. Lavender yang tidak pernah mengetahui alasan dan tujuan ia ditanam. Lavender yang selalu setia untuk memberikan keharuman meskipun orang-orang tidak mengharapkan keharumannya.

Apakah aku seperti lavender-levender ini?

Komentar

Unknown mengatakan…
met malam....

Postingan populer dari blog ini

DI ANTARA CAHAYA

PEREMPUAN DI LORONG WAKTU (LIMA)

GADIS DENGAN BIOLA COKLAT