MEMELUK KEBINGUNGAN(part 4)

Kesimpulan yang diambil secara paksa oleh kicau burung. "Sialan...........aku harus memulai dari awal untuk mampu menemukan sosok sang penemu kehidupan." Aku sangat kecewa dengan tingkah burung tersebut. ketika ia menatap ke arah burung yang berkicau, ternyata hanya seekor burung perkutut. Aku mengambil batu untuk melempar burung tersebut namun sebelum melancarkan serangan, perkutut itu telah meninggalkanku. "Dasar kaum tak berpendidikan, tak punya peradaban, tak punya nalar dan perasaan. Kalian tidak pernah merasakan masamnya keringat yang mengucur atau terik yang memanggang kulit. Dasar pencuri yang tak tau malu"

Sangat tampak kemarahan di sekujur tubuhku. Sedangkan Duran telah kembali ke kebun jagungnya untuk melanjutkan pekerjaan. Diantara pohon jagung yang tumbuh Duran duduk sambil menyulut sebatang rokok yang diambilnya dari kantong Daren. Duran kembali memikirkan Daren yang mulai menjaga jarak dengannya.

Seorang sahabat yang selalu berada dalam lingkaran matahari akan pergi kala malam menyembunyikan warna matahari. Seorang sahabat yang hadir dalam hembusan angin akan pergi menurut arah angin tersebut. Sahabat yang tercipta dalam nyanyian juga akan hilang kala nyanyian itu tidak diperdengarkan.

"Aku tidak dapat mengkategorikan sahabatku itu ke dalam salah satu kalimat di atas. Mungkin ia membutuhkan kesendirian agar mampu berpikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat. Aku sangat ingin memmbantunya untuk memcahkan persoalan yang ia hadapi. Aku tidak dapat membiarkan Daren melangkah bersama sepoi atau badai". Duran menghabiskan sebatang rokok kemudian melanjutkan pekerjaan untuk membersihkan rumput-rumput jagung.

Aku masih berkutat dengan pemikiran mengenai sang penemu kehidupan. Persoalan yang sangat mengguncangkan keyakinan dan meruntuhkan kepercayaan yang telah aku dalami selama 20 tahun.

Komentar

Unknown mengatakan…
paragrafnya mulai rapi nih
SIANG SORE mengatakan…
iya. terimah kasih atas saran yg diberikan. semoga ceritanya dapat menarik minat untuk mengikuti blog ini.
A. Moses Levitt mengatakan…
hahahaha...gw juga kadang masih suka, sering banget salah cetak kata2 gitu...sampe hrus selalu diingatin sm Ibu guru gw

Postingan populer dari blog ini

DI ANTARA CAHAYA

PEREMPUAN DI LORONG WAKTU (LIMA)

GADIS DENGAN BIOLA COKLAT