TATANRI

V
Aku beristirahat di warung yang menyediakan minuman, setelah meletakan menempatkan tas punggung di atas kursi- kebetulan di warung itu lagi sepi dari pengunjung- aku memesan segelas kopi agar kepenatan dapat sedikit teratasi. Pemilik warung yang merangkap sebagai pelayan sedang mencuci pakaian dan anak perempuannya menyibukan diri dengan sebuah kardus. Ketika aku menyodorkan sebungkus kopi yang kuambil tanpa izin maka iapun segera melepaskan cucian dan melangkah ke dalam ruangan untuk menyeduh kopi. Anak perempuannya begitu tenggelam dalam permainannya, ia membentangkan kardus itu di tanah kemudian duduk bersila dan mulai bersembahyang. Dari geraknya aku mengetahui bahwa orangtuanya memeluk agama muslim. Melihat tingkah laku anak itu batin katolikku terkaget sebab pada umumnya seorang pemeluk agama manapun akan berdoa di rumah ibadatnya. Dari anak ini pemikiran tentang cara berdoa yang baik mulai goyah. Menurut salah satu ayat dalam kitab suci agama yang kuanut mengatakan'
jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, kuncilah pintu, dan berdoalah kepada Bapa di surga sebab Ia akan mendengarkan doamu dari tempat yang tersembunyi pula. Maaf; jika aku salah dalam menulis ayatnya, maklumlah; karena aku bukan seorang pemeluk agama yang baik dimana selalu membuka kitab suci atau dalam perkataan seorang pendeta'jadikanlah kitab suci sebagai makanan harianmu.
Aku memperhatikannya dengan seksama sehingga suara ibu yang menyodorkan pesanan kopi tidak aku hiraukan. Ia seakan-akan tidak mempedulikan keadaan di sekitarnya. Dasar anak kecil! gerutuku dalam hati.
Bertingkahlah seperti kecil sebab dunia sangat indah jika dipandang dari perspektif seorang anak kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DI ANTARA CAHAYA

PEREMPUAN DI LORONG WAKTU (LIMA)

GADIS DENGAN BIOLA COKLAT