TATANRI

VII
Mereka tertawa melihat tingkahku yang bermain bersama seorang anak kecil, menyadari akan suara tawa yang muncul di dekat kami maka anak itu menghentikan permainan kami dan berlari ke pelukan ibunya. Salah seorang pengunjung bertanya " sangat gembira dalam pemainannya".
"Aku merasakan kebahagiaan". Ia mengajakku untuk berkenalan dan menawarkan sebatang rokok. Kami terlibat dlam pembicaraan seputar identitas dan rutinitas harian yang membuatku berpikir bahwa ia merupakan tipe orang yang ingin mengetahui kehidupan pribadi seseorang. aku hanya memperkenalkan diri apa adanya tanpa harus menceritakan secara mendetail semua kehidupan pribadiku. Terlibat dalam pembicaraan dengannya sangat membosankan sehingga kuputuskan untuk meninggalkan tempat itu tentu saja setelah aku membayar minuman. kau bertanya kepada ibu perihal nama dan umur dari anaknya" Nisa dan umurnya lima tahun".
" ibu yang mengajrkan kepadanya tentang permainan tadi?"
"iya".
"ajarkanlah terus kepadanya sebab dunia semakin letih untuk menyaksikan kehidupan dari anak-anaknya".
ibu itu hanya terdiam. Mungkin pada kesempatan lain aku akan menjelaskan kepada ibu mengenai perkataan ini. Ketika melangkahkan kaki dari warung itu matahari telah berada di penghujung aktivitasnya namun langkahku untuk menuju ke lembah itu tidak dapat dihentikan oleh kedatangan malam.
"Anak berumur lima tahun telah mampu mempraktekan sikap-sikap sembhayang dengan baik sedangkan aku hanya sebatas pada pengetahuan".
"Apakah pengetahuan yang baik dan benar merupakan syarat untuk masuk surga?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DI ANTARA CAHAYA

PEREMPUAN DI LORONG WAKTU (LIMA)

GADIS DENGAN BIOLA COKLAT