DI ANTARA CAHAYA
mereguk engkau dalam bias
menanyakan keributanmu di sekitar jendela
namun
tiada engkau menunggu
haruskah ku jabik keberduan agar engkau tersembul
sampul buku harian telah tersulut bara
menjadi abu yang diterbangkan angin
namun
kau masih tercatat sebagai kalimat
yang terseret oleh tinta
menanyakan keributanmu di sekitar jendela
namun
tiada engkau menunggu
haruskah ku jabik keberduan agar engkau tersembul
sampul buku harian telah tersulut bara
menjadi abu yang diterbangkan angin
namun
kau masih tercatat sebagai kalimat
yang terseret oleh tinta
Komentar