MAHLUK SEGITIGA

(diambil dari Intro, edisi XI/November 2009)

misteri kerikil tajam akan berlanjut
sosok dalam keremangan senja dalam kerapuhan
sedangkan para wanita dan gadis serta perempuan bergandengan sepanjang korodor
entah suatu prahara sedang mengawasi dari kejauhan
dan menunggu waktu untuk mengagetkan lamunannya
mahluk bernama segitiga duduk di antara cahaya dan keremangan malam
terkadang menjadi wanita tuk melayani suami
terkadang menjelma menjadi gadis tukmendapatkan pria pujaan
terkadang pula menjadi ibu untuk menyusui anaknya

pilihan memaksakan diri tuk berbicara
dikatakannya aku pergi dengan diri dirantai, dirajam, dan dibohongi
atau.....
aku tetap disini tuk menyaksikan engkau membasuhi tubuh dengan secangkr nektar
memberikan tatapn para penjudi yang pulang dengan hantu kekosongan
bias kebingungan dan kenelangsaan ada dan bersamanya
segitiga tak bernama memberikan ucapan selamat atas kepalsuan
kebisuan dan kebisuan tersenyum bahkan menertawakan kenelangsaannya

selepas subuh jemari-jemari isthar menyuguhkan kekosongan
tampak pada kedua bola matamu jemarinya telah menguasai engkau

menggerutu akan misteri kerikil tajam
misteri tetap misteri meskipun engkau mendesainnya

langkah gontai mahluk segitiga berjalan dalam lingkaran misteri keriki tajam
mengais puing-puing lara pada jalanan
bersimpuh dengan lirih yang mencekam nadi
aliran darahmu tersendat pada sudut rasa

entah merenung
entah menangisi jalanan
entah mengutuki mimpi
tiada yang tahu akanmu

bukankah kemarin masih tersisah tawa

siapa yang bertanggung jawab
sedangakn dia telah mati menurut perhitungan hari

elegi terlalu tua untuk diperdengarkan
prahara enggan menunjukan dirinya
engkau tetap berdiri di antara misteri kerikil tajam dan prahara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DI ANTARA CAHAYA

PEREMPUAN DI LORONG WAKTU (LIMA)

GADIS DENGAN BIOLA COKLAT